Minggu, 08 September 2013

SELAMAT TINGGAL handphone "NOKIA"

Handphone dengan merek dagang "NOKIA" yang dikenal dengan sistem operasi Symbian dan Windows phone, dalam waktu dekat ini tidak akan pernah lagi ditemukan di pasaran, karena pada hari  Selasa (3/9/2013) kemarin, muncul kabar mengejutkan bahwa unit bisnis perangkat dan layanan handphone merek Nokia tersebut akan dibeli perusahaan raksasa teknologi software terkemuka dunia asal Redmond Amerika Serikat, Microsoft. Total dana yang digelontorkan Microsoft untuk mengakuisisi unit bisnis handphone "NOKIA" tersebut mencapai 7,2 miliar dollar AS atau setara dengan 79 Triliun rupiah.Transaksi yang diperkirakan bakal rampung pada kuartal pertama 2014 tersebut membawa dampak besar bagi bisnis handphone Nokia, termasuk dalam kepemilikan merek dagang smartphone "Lumia" dan "Asha". The Verge melaporkan bahwa dua merek dagang tersebut turut diikutkan dalam akuisisi oleh Microsoft. Artinya, tak akan ada lagi smartphone dan handphone Lumia dan Asha dari Nokia karena kedua nama yang identik dengan image product vendor Nokia tersebut nantinya akan  beralih kepemilikan dan berganti nama. Setelah akuisisi terlaksana, smartphone dan handphone Lumia dan Asha tersebut akan mengusung merek Microsoft. Handphone Lumia dan Asha yang beredar saat ini bakal jadi produk terakhir yang mengusung nama "Nokia". Menariknya, nama Nokia sendiri tetap menjadi hak milik produsen asal Finlandia itu, alias tak ikut dibeli oleh Microsoft. Nokia hanya boleh dipakai sebagai merek feature phone selama 10 tahun ke depan, sesuai dengan perjanjian antara kedua perusahaan itu. Hal itu berarti, Nokia sebagai merek handphone tak akan ada lagi. Kemungkinan semua handphone keluaran Microsoft akan berganti nama/merek dagang baru.
Begitu pembelian rampung pada tahun depan, Nokia pun akan resmi undur diri dari dunia bisnis handphone, menandai akhir dari kiprah perusahaan tersebut selama 16 tahun di industri ini. Nokia pernah menjadi produsen handphone terbesar dan merajai bisnis telepon genggam tersebut di hampir semua negara tempat pemasarannya selama 14 tahun, sebelum akhirnya kalah bersaing dengan handphone berbasis sistem operasi Android yang dimotori oleh merek dagang Samsung dan SONY, serta produsen handphone dengan merek dagang Apple dengan sistem operasi Macintosh pada produknya I Pad dan I Phone,  yang dengan cepat menggerus pangsa pasarnya. Sedangkan produk-produk besutan microsoft akan mengusung sistem oprasi Windows Phone.
Seperti dikutip dari Hardware Zone, perusahaan kenamaan itu tetap akan terus eksis karena Microsoft tak membeli keseluruhan bisnis Nokia. Ada tiga area utama yang masih dimiliki oleh Nokia dan akan menjadi fokusnya di masa depan, yaitu NSN (infrastruktur Jaringan), HERE (teknologi pemetaan), dan Advanced Technologies (lisensi dan pengembangan). Nokia tetap memiliki paten-patennya. Microsoft akan membayar Nokia untuk mendapat lisensi teknologi HERE selama empat tahun. Sebaliknya, Microsoft pun akan memberi hak pada Nokia untuk menggunakan teknologinya di layanan-layanan HERE.
Di dalam butir peranjian akuisisi antara NOKIA dan Microsoft disebutkan bahwa Microsoft akan mengakuisisi unit bisnis perangkat dan layanan bisnis handphone Nokia dengan nilai transaksi 7,2 Miliar Dolar AS atau setara dengan 79 Triliun rupiah, dengan perincian, 5 Miliar Dolar AS untuk membeli unit bisnis perangkat dan layanan produk handphone Nokia, sisanya sebesar 2,2 Miliar Dolar AS untuk membeli portofolio dan hak kekayaan intelektual (paten) Nokia. Nokia memiliki  8500 paten yang telah didaftarkan. Microsoft nantinya juga akan memiliki 30.000 paten dan aplikasi paten Nokia yang sedang dalam pengurusan administrasi pendaftarannya. Sekitar 32.000 karyawan Nokia rencananya akan ditransfer ke Microsoft, dan sekitar 18.300 karyawan terlibat langsung dalam pembuatan produk handphone Nokia. Setelah nilai transaksi akuisisi selesai dibayarkan oleh pihak Microsoft, sebanyak 56.000 karyawan akan tetap bekerja di perusahaan Nokia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar