Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul tertawa saat dimintai
tanggapannya tentang penolakan anggota Komisi III Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) atas penetapan dirinya sebagai ketua di komisi hukum
tersebut. Ruhut menilai penolakan tersebut lantaran mereka takut tak
leluasa bergerak melakukan tindak korupsi.
“Kami tertawa saja termehek-mehek,
ini kan lucu. Orang ini hak Partai Demokrat. Ini kan orang-orang yang
kepengin maunya ditugaskan orang yang lemas. Biar saja mereka suka-suka
kan DPR lembaga terkorup kedua setelah polisi,” ujar Ruhut saat
dihubungi, Kamis (19/9/2013).
Ruhut mengatakan, setelah dilantik
menjadi Ketua Komisi III, dia tidak akan membiarkan praktik korupsi
terjadi. “Kalau Ruhut yang pimpin, gawat. Aku sikat semua,” ucapnya.
Saat
ditanyakan soal adanya permintaan voting atau pemungutan suara
dilakukan dalam penetapan Ketua Komisi III DPR, Ruhut yakin hal itu
tidak akan dilakukan meski memang diperbolehkan menurut Tatat Tertib
DPR. Namun, ia kembali menegaskan bahwa penetapan Ketua Komisi III
adalah hak dari Partai Demokrat. Ia meminta partai lain sebaiknya tidak
ikut campur.
“Ini semua ada udang di balik batu. Saat pimpin
rapat pertama kali, aku akan bilang ternyata yang dikatakan KPK itu
tidak salah bahwa DPR itu korup. Buktinya mereka ketakutan,” tukas
Ruhut.
Keputusan
Fraksi Partai Demokrat memilih Ruhut sebagai Ketua Komisi III berbuah
respons negatif dari sejumlah anggota komisi. Anggota Komisi III DPR
dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Ahmad Yani, mengatakan, banyak
anggota komisi yang menolak Ruhut Sitompul menjadi ketua. Ia menilai,
kapasitas Ruhut belum teruji dan minim pengalaman memimpin rapat resmi
di DPR.
"Banyak daya tolak dari kawan-kawan," kata Yani, Kamis (19/9/2013).
Senada
dengan Yani, anggota Komisi III dari Fraksi Partai Hanura Syarifudin
Sudding menilai, Ruhut tak layak memimpin Komisi III karena dianggapnya
tak memiliki kompetensi memadai. Selain itu, menurut Sudding, penunjukan
Ruhut tak didasari dengan kriteria yang jelas.
"Dari awal saya
katakan, perlu banyak pertimbangan. Kalau bagi saya pribadi tidak layak,
saya tidak layak dipimpin Saudara Ruhut Sitompul," kata Sudding.
Sebelumnya,
anggota Komisi III DPR asal Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS),
Nasir Djamil, mengungkapkan keraguannya dengan kepemimpinan Ruhut. Nasir
mengaku belum pernah menyaksikan Ruhut memimpin rapat, apalagi menjadi
pimpinan dalam panitia khusus di DPR.
"Makanya, saya meragukan kepemimpinan Ruhut," kata Nasir.
Meski
demikian, Nasir mengaku akan menghormati keputusan Fraksi Demokrat yang
menunjuk Ruhut menggantikan Pasek. Menurutnya, hal itu merupakan
kewenangan penuh Fraksi Demokrat untuk menunjuk siapa pun menjadi Ketua
Komisi III saat ini.
Sumber : KOMPAS.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar