Meski Pemerintah Indonesia telah menyatakan perhelatan Miss World akan
berlangsung di Bali, Front Pembela Islam (FPI) tak peduli. Ketua Umum
FPI Rizieq Shihab tetap akan melakukan perlawanan. "Perlawanan tetap akan dilanjutkan!" kata Rizieq melalui pesan singkatnya kepada Kompas.com, Senin (9/9/2013). Walaupun
pada saat acara pembukaan Miss World 2013 semua peserta mengenakan
pakaian adat Indonesia, kata Rizieq, hal ini tidak akan membuat Forum
Umat Islam (FUI) membatalkan aksi menentang perhelatan Miss World di
Indonesia. Rizieq menuturkan, pada situs web Miss World, www.missworld.com, terpampang foto-foto yang memajang para peserta Miss World berpakaian bikini. "Kita bukan orang bodoh yang bisa ditipu dengan rangkaian acara yang sengaja dikemas dengan pakaian adat," ujarnya. Rizieq
menambahkan, hari ini, Senin, FUI telah melaporkan dugaan pelanggaran
yang telah dilakukan oleh CEO MNC Group Harry Tanoe ke Mabes Polri. FUI
melaporkan dugaan pelanggaran KUHP Pasal 281 dan 282 tentang kesusilaan,
UU Pornografi dengan bukti foto-foto peserta Miss World 2013 tengah
menggunakan bikini dalam situs web resmi, dan UU ITE tentang penggunaan
elektronik dalam penyebarluasan pornografi. Massa FUI berencana
akan mengepung Hotel Grand Hyatt Jakarta, tempat menginap peserta Miss
World 2013 di Jakarta, pada 14 September 2013. Rizieq mengatakan, aksi
tersebut merupakan awal dari perlawanan FUI. Jika ajang itu tetap
terlaksana, Rizieq menambahkan, FUI siap mengambil tindakan. "Tanggal
14 kita akan melakukan aksi damai, tetapi jika final tetap
dilaksanakan, tidak ada kata damai, kita siap untuk berperang. Kita
lengkapi diri dengan perlengkapan perang," kata Rizieq saat melakukan
aksi unjuk rasa di depan gedung MNC Tower. Karena banyaknya
bentuk penolakan terhadap pergelaran Miss World 2013, Pemerintah
Indonesia memutuskan untuk memusatkan pelaksanaan ajang kecantikan Miss
World 2013 di Pulau Bali. Semua kegiatan harus berlangsung di Pulau
Dewata tersebut. Hal ini diputuskan melalui rapat koordinasi
menteri yang disampaikan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung
Laksono di kediaman Wakil Presiden Boediono, Jakarta, Sabtu (7/9/2013). Menanggapi
itu, Harry Tanoe masih berusaha melobi pemerintah untuk tetap
mengizinkan final Miss World 2013 di Sentul, Bogor, seperti jadwal
semula. Hal ini ditempuhnya karena pihak panitia Miss World 2013 telah
menyiapkan event ini sejak 3 tahun yang lalu. Panitia keberatan untuk mengubah jadwal atau lokasi yang telah disiapkan.
Dikutip dari KOMPAS.com (Senin, 9 September 2013, Pkl.23.31 WIB)
Penulis : Zico Nurrashid Priharseno Editor : Ana Shofiana Syatiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar