Sabtu, 28 September 2013

INDONESIA NEGERI RELIGIUS, TAPI TINGKAT KORUPSINYA SEMAKIN MEMBUBUNG TINGGI

Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Komaruddin Hidayat menyayangkan dengan kondisi Indonesia yang mayoritas beragama muslim tapi tingkat korupsinya masih menempati posisi teratas ditingkat internasional.

Hal tersebut yang tengah didiskusikan oleh Komaruddin dengan Pimpinan KPK, menurut Komar Indonesia sejak dulu dikenal dengan mayarakatnya yang Relegius dengan budaya ketimuranya namun sayangnya Indonesia jauh lebih buruk dibanding negara-negara Sekuler yang memisahkan persoalan Agama dan Negara.

"Kita juga bertanya mengapa masyarakat Indonesia itu religius tapi kok tingkat korupsinya tidak turun-turun, sementara di Negara yang sekuler itu korupsinya lebih berhasil ditekan," ujar Komar di KPK, Jakarta Rabu (25/9/2013).

Oleh karenanya alat negara yang harus lebih ditekan dalam upaya pemberantasan korupsi menurut Komar, adalah KPK, Polisi dan Jaksa bagaimana bisa mengembalikan ketiga lembaga negara tersebut kepada marwahnya. Karena Agama hanyalah sebatas dorongan moral untuk menyeru kepada kebaikan.

"Salah satunya adalah bahwa yang bertugas memberantas korupsi itu adalah lembaga hukum. Ya KPK, Polisi, Jaksa Agung, agama itu hanya sebagai kekuatan moral bukan lembaga yg berwenang memberantas korupsi. Paling-paling hanya memberikan dorongan," paparnya.

Telebih dengan maraknya Partai yang mengatasnamakan Islam, hal tersebut menurut Komar hanya dijadikan tameng untuk merebut kekuasaan, padahal sejatinya Partai-partai Islam di Indonesia tidak bisa mencetak negarawan yang gandrung akan keadilan.

"Kalau kita liat  partai yang menggunakan simbol agama tapi tidak berhasil melahirkan negarawan dan tidak menunjukkan prestasinya, ya wajar aja kalau partai keagamaan semakin surut," jelasnya.

Kedatangan Komaruddin di KPK, untuk melakukan diskusi dengan Pimpinan KPK dan juga Pengamat Politik Yudilatif, dengan tema "Demokrasi dan Partai Politik," pungkasnya.


Sumber: pesatnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar