Peluang Joko Widodo (Jokowi) diusung sebagai calon presiden oleh PDI
Perjuangan dinilai kecil. Pasalnya, Jokowi menghadapi kendala yang cukup
serius, yakni politik dinasti di partai berlambang banteng tersebut. Pengamat
politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro
menyampaikan, politik dinasti sangat kental terjadi di PDI Perjuangan.
Atas dasar itu, Siti memprediksi akan terjadi gejolak bila akhirnya PDI
Perjuangan mengusung Jokowi sebagai calon presidennya."PDI-P
itu tersandera politik dinasti. Hitung-hitungan politiknya, (kehadiran
Jokowi) merugikan politik dinasti," kata Siti di Kompleks Gedung
Parlemen, Jakarta, Jumat (13/9/2013). Jika merujuk pada trah
keluarga Soekarno, kata Siti, calon terkuat yang akan diusung sebagai
calon presiden oleh PDI Perjuangan adalah Puan Maharani. Kendati
beralih, maka pilihannya kembali ke Ketua Umum DPP PDI-P Megawati
Soekarnoputri. Menurutnya, Megawati bisa saja kembali maju
sebagai calon presiden karena sosoknya sangat diperhitungkan di internal
PDI Perjuangan. Megawati dianggap sebagai pemersatu dan perekat
soliditas serta mampu meredam konflik di dalam tubuh PDI Perjuangan."Yang diuntungkan Ibu Mega itu banyak sekali, kalau Jokowi masuk, apa ini? Petanya, atau komposisinya akan berubah," tandasnya. Dalam
Rapat Kerja Nasional III PDI Perjuangan yang digelar di Ancol, Jakarta,
akhir pekan lalu, Megawati dengan tegas menyatakan bahwa tak ada
politik dinasti di dalam tubuh PDI-P. Ia sampaikan, jabatan ketua umum
yang dipegangnya saat ini dicapai dengan kerja keras, bukan karena
faktor turunan dari sang proklamator, Soekarno. "Saya menjadi
heran kenapa orang seperti tidak bisa melihat demokrasi? Kalau
keturunannya, saudaranya, dan sebagainya, kalau mereka mampu (memimpin)
kenapa tidak?" kata Megawati. Di kesempatan yang sama, Megawati
juga memberi sejumlah sinyal dan berulang kali mengeluarkan pujian untuk
Jokowi saat dirinya menyampaikan pidato politik. Hasil Rakernas
memutuskan keputusan calon presiden PDI Perjuangan diserahkan kepada
ketua umum dan akan ditetapkan dalam waktu yang tepat sesuai dengan
dinamika politik nasional, kesiapan jajaran internal, dan kepentingan
ideologis partai.
Sumber: KOMPAS.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar