Di sebuah desa terpencil di wilayah timur Indonesia, hiduplah seorang
pemuda baik budi dan sangat taat kepada Tuhan. Setiap hari pemuda
tersebut selalu berdoa kpd Tuhan memohon petunjuk, berkah dan Hidayah
Nya. Hingga suatu hari terjadilah bencana banjir bandang di desanya.
Hujan yang sangat lebat dan tak henti-henti terus mengguyur desa pemuda
itu. Air yg menggenangi desa pemuda tsb kian lama kian tinggi. si pemuda
berdoa kpd Tuhan agar hujan lebat reda dan air segera surut. Namun
kenyataannya hujan semakin lebat mengguyur dan air pun tergenang semakin
tinggi. Ketika air sudah mencapai ketinggian lutut orang dewasa, tim
sar pun datang dengan perahu karet utk mengevakuasi warga desa tsb.
Ketika tim sar tiba di depan rumah pemuda itu, salah seorang anggota tim
sar segera menyuruh pemuda tsb naik ke perahu karet. Namun ia menolak
dan memilih utk tetap bertahan di rumahnya sambil terus berdoa. Tim sar
pun meninggalkan pemuda itu. Semakin khusuk pemuda itu berdoa, semakin
deras hujan mengguyur, hingga air telah mencapai ketinggian pinggang
orang dewasa. Seorang sahabat pemuda itu dgn menggunakan sampan datang
ke rumahnya sambil berteriak-teriak memanggil namanya agar meninggalkan
rumah dan naik ke sampan yg dibawanya. Namun pemuda itu tetap menolak
dan memilih terus bertahan di rumahnya sambil terus tak henti-hentinya
berdoa. Semakin ia memohon kpd Tuhan agar hujan reda, semakin deras
pula hujan mengguyur desanya. Genangan air sudah menenggelamkan rumah2
warg desa dan sdh mencapai bubungan atap rmh. Si pemuda sudah berada di
bubungan atap rmhnya sambil terus berdoa agar hujan deras reda. Namun
bukannya reda malah semakin deras. Sebuah helikopter datang menghampiri
oemuda yg sudah duduk di bubungan atap. Seutas tali diulurkan dari
helikopter ke arah oemuda tsb, dan terdengar suara dari heli tsb,
"pegang talinya biar kamu kami evakuasi ke tempat yg aman. Tapi
lagi-lagi pemuda itu menolaknya dan memilih untuk tetap bertahan di
bubungan atap. Ia terus berdoa tak henti-henti agar hujan reda dan air
pun segera surut. Helikopter pun pergi meninggalkannya seorang diri.
Hujan pun terus mengguyur semakin deras dan akhirnya menjadikan desa
pemuda itu tenggelam sedalam-dalamnya, termasuk menenggelamkan pemuda
tsb hingga tewas. Ketika pemuda itu sampai di akhirat, ia bertanya
Kepada Tuhan, "Tuhan kenapa doaku tidak Engkau Kabulkan. Engkau berkata,
" Siapa yg taat kepada Mu, akan Engkau selamatkan.Tp kenapa aku Engkau
biarkan mati tenggelam"? Lalu Tuhan menjawab, "Hamba Ku yang baik, Aku
tidak pernah membiarkan kamu mati tenggelam. Aku sudah berusaha
menyelamatkan kamu sampai tiga kali. Ingatkah kamu ketika Aku
mengirimkan perahu karet ke rumahmu ketika air sudah mencapai lutut
orang dewasa. Dan ketika air telah mencapai pinggang orang dewasa, Aku
juga mengirimkan sampan untuk menyelamatkanmu. Dan yang terakhir Aku
juga mengirimkan Helikopter untuk menyelamatkanmu ketika air sudah
mencapai bubungan atap rumah kamu. Ingatkah kamu? Tapi kamu menolak
semua Pertolongan KU". Pemuda itu terdiam dan sangat menyesal dengan
tindakannya. (PERTOLONGAN TUHAN SELALU DATANG TEPAT WAKTU, HANYA SAJA
KITA YG TIDAK BISA MEMAHAMINYA DENGAN BAIK DAN BENAR). INGATLAH SENANTIASA:
TUHAN SELALU MENDENGAR DAN MENJAWAB DOA KITA, NAMUN JAWABAN TUHAN TIDAK
SELALU SEPERTI YANG KITA MOHON DALAM DOA KITA. DIA SELALU PUNYA CARA
LAIN UNTUK MENYELAMATKAN KITA. TERUTAMA ORANG-ORANG YANG BERTAQWA KEPADA NYA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar